BAB 1
PENDAHULUAN
A.PARASITOLOGI
Parasitologi ialah
ilmu yang berisi kajian tentang organisme(jasad hidup), yang hidup dipermukaan
atau didalam tubuh orgnisme lain buat sementara waktu atau selama
hidupnya,dengan cara mengambil sebagian atau seluruh fasilitas hidunya dari
organisme lain tersebut, hingga organisme lain tersebut jadi merugi(dirugikan).
Organisme ini disebut :parasit
(parasites =
organism yang mengambil makanan;logos =ilmu
;sitos =makan ). Organisme lain atau
organisme yang mengandung parasit disebut hospes
=tuan rumah.
B,PARASITOLOGI KEDOKTERAN
Parasitologi kedokteran yang berisi kajian khusu s mengenai
parasit yang ada hubunganya dengan manusia sebagai hospes, serta segala akibat
yang ditimbulkan oleh hubungan tersebut pada manusia, dan bagaimana cara
penanggulangan dari akibat yang terjadi karena hubungan ini.
Dalam parasitologi kedokteran, yang paling penting
dipelajari adalah ZOOPARASIT yang terdiri dari:
I. Protozoologi : ilmu yang berisi kajian tentang protozoa
(filum protozoa)
II.Helmintologi : ilmu yang berisi kajian tentang cacing.
1.filum Nemathelminthes
2.filum Platyhelminthes
III.Entomologi : ilmu yang berisi kajian tentang serangga
(filum Arthropoda)
Dari hubungan yang terjadi anatar parasit dan hospes dapat
terjadi hubungan-hubungan yang disebut sebagai:
-parasitisme :
Hubungan dua organism , yang satu diantaranya mendapat
keuntungan dan yang lain dirugikan .
-mutualisme
Hubungan dua organisme yang kedua organisme yang kedua
organisme ini saling mendapat keuntungan satu sama lain.
-komensalisme
Hubungan dua organisme , yang satu organism, yang satu
organism diuntungkan dan yang lain tidak dirugikan dan tidak diuntungkan
-simbiosis
Hubungan permanen antara dua organisme, dimana kedua belah
pihak saling menguntungkan dan tidak bisa hidup sendiri-sendiri atau tidak
dapat hidup terpisah
Macam-macam parasit
berdsarkan sifat dan cara hidupnya
-parasit obligat
Parasit yang tidak dapat bertahan hidup tanpa hospes atau
parasit akan mati kalau tidak menemukan hospesnya
-parasit permanen
Parasit yang hidup pada hospes selama hidupnya
-parasit fakultatif
Parasit yang dapat hidup bebas dan dapat pula hidup sebgai
parasit.
-parasit incidental
Parasit yang secara kebetulan bersarang pada satu hospes
-parasit pathogen
Parasit yang menimbulkan kerusakan pada hospes karena pengaruh mekanik,traumatic,
dan toksik.
-parasit apatogen
Parasit yang hidup dengan mengambil sisa makanan dalam tubuh
hospes dengan tidak menimbulkan kerugian atau kerusakan pada hospes
-ektoparasit
Parasit yang hidup di permukaan tubuh hospes
-endoparasit
Parasit yang hidup dalam tubuh hospes
-parasit monoksen
Parasit yang hanya menghinggapi satu spesies hospes
-parasit poliksen
Parasit yang dapat menhinggapi berbagai spesies hospes
-pseudoparasit
Suatu benda asing yang disangka sebagai parasit yang
terdapat dalam tubuh hospes
Cara menulis nama Parasit
Menurut “international
Code of Zoological Nomenclature” untuk menuliskan spesies dari parasit ,
ditentukan dua nama, yaitu: huruf awal nama Genus ditulis dengan huruf besar
dan nama spesies ditulis dengan huruf
kecil,misalnya: Ascaris Lumbricoides.
Macam-macam hospes
-hospes definitive
Hospes akhir dimana parasit dalam stadium dewasa dan didalam
tubuh hospes terjadi perkembangbiakan parasit secara seksual
-hospes paratenik
Hospes dimana parasit hanya terdapat dalam stadium larva dan
tidak dapat berkembang menjadi stadium dewasa dan tidak
terjadiperkembangbuiakan parasit secara seksual dan parasit ini dapat
ditularkan kepada hospes definitive karena
parasit dalam stadium ini merupakanstadium infektif
-hospes perantara atau hospes intermediate
Manusia atau hean tempat parasit tumbuh menjadi stadium infektif yang dapat ditularkan kepada hospes lain.
-hospes reservoir
Hewan yang mengandung parasit yang sama dengan parasit manusia dan dapat menjadi sumber infeksi bagi
manusia
-hospes obligat
Hospes tunggal yang merupakan satu-satunya spesies yang
dapat menjadi tuan rumah dari parasit dewasa
-hospes alternative
Hospes utama yang mengandung parasit, namun ada spesies lain
yang dapat sebagai hospes yang mengandung parasit dwas
-hospes incidental
Bila suatu spesies kebetulan dapat mengandung parasit
dewasa, padahal hospes sesungguhnya adalah spesies lain.
Istilah-istilah
Istilah-istilah penting yang sering ditemukan dalam
parasitologi antara lain sebagai berikut.
-vektor
Hewan yang didalam tubuhnya terjadi perkembanagn atau
pembiakan dari parasit itu dapat ditularkan kepada manusia atau hewan
lain.biasanya yang berperan sebagai vector ini adalah serangga
-hewan perantara
Hewan yang dapat menularkan bentuk infeksi dari parasit
dengan salah satu organ tubuhnya kepada orang lain.
-carier
Orang yang mengandung parasit didalam tubuhnya yang dapat menjadi sumber penularan kepada orang
lain, tapi orang tersebut tidak sakit
-zoonosis
Parasit hewan yang dapat ditularkan kepada manusia
-habitat
Tempat hidup parasit dewasa yang disenang dalam tubuh hospes
dimana terjadi perkembangbiakan parasit secara seksual
C.SKEMA DALAM MEMPELAJARI PARASITOLOGI KEDOKTERAN
Dalam mempelajari parasit infeksi yang menginfeksi manusia
dapat menimbulkan manjfestasi klinik pada manusia , perlu dipelajari hal-hal
yang berhubungan dengan :
1.sejarah tentang penemuan parasit
2.penyebaran parasit secara geografis
3.habitat parasit didalam tubuh manusia
4.morfologi dan siklus hidup dari parasit
5.cara infeksi dari parasit ke tubuh manusia
6.gejala klinik yang ditimbulkan oleh parasit
7.reaksi immunologis yang timbul pada manusia
8.cara untuk menegakkan diagnosis yang spesifik
9.pengobatan yang tepat untuk memberantas parasit serta
10.cara pencegahan untuk perorangan atau masyarakata agar
tidak terinfeksi oleh parasit
1.sejarah
Tanggal dan tahun parasit ditemukan oleh peneliti, diidentifikasi,
dan penemuan penting serta pengetahuan mengenai parasit tersebut
2.penyebaran
Fakto-faktor lingkungan, prilaku masyarakat dan perorangan
yang mempunyai peran penting dalam penyebaran parasit
3.habitat
Temapat didalam tubuh manusia yang tertentu, disenangi
parasit, diamana parasit menetap dan menjadi dewasa setelah terjadi perkembangbiakan
secara seksual
4.morfologi
Sususan tubuh dari parasit, baik dalam bentuk dewas, stadium
telur,maupun stadium larva
5.cara infeksi
Cara masuknya parasit kedalam tubuh manusia , setelah apa,
bersama apa, dan melalui apa, menelan apa,menelan telur, larva menembus kulit,
atau melalui hospes perantara, atau melalui vector penularan parasit.
6.gejala klinik
Akiabat yang ditimbulakan oleh keberadaan parasit dalam
tubuh manusia, baik sebagai akibat toksin, lesi-lesi patogenik (traumatic)
ataupun akibat perampasan makanan yang digunakan oleh parasit dalam memenuhi
fasilitas hidupnya didalam tubuh hospes
7.reaksi immunologi
Reaksi yang timbul sebgai akibat dari masuknya parasit
kedalam tubuh hospes,yang disebut sebagai imunitas yang terdiri dari imunitas
bawaan yang berhubungan erat dengan susunan genetic seseorang dan immunitas
yang didapat yang dibentuk secara berangsur-angsur sesudah mendapat infeksi
secara alamiah atau ditimbulkan secara buatan
8.cara-cara untuk
menegakkan diagnosis
Yaitu cara yang dilakukan dilaboraturium untuk mengetahui
parasit apa yang dikandung penderita
Dalam pemeriksaan ini, biasanyan dapat dilakukan pemeriksaan
:
1)
Tinja
2)
Darah
3)
Urine
4)
Sputum
5)
Biopsy,dan
6)
Uji serologis
9.pengobatan
Dalam pengobatan pada penyakit yang ditimbulkan oleh parasit
diusahakan agar obat yang dipakai adalah dengan efek parasitisida yang maksimum
tetapi dengan efek samping yang minimum pada hospes
10. pencegahan
Pencegahan terhadap infeksi parasit dapat dilakukan melalui
tindakan-tindakan sebgai berikut
1)
Terapi pencehagan,
yaitu membunuh parasit yang ada dalam tubuh hospes, hingga mencegah penyebaran
parasit kepada orang lain.
2)
Menghilangkan
infeksi dalam tubuh hospes reservoir dan destruksi hospes perantara atau
membasmi stadium infektif dari parasit yang berada diluar tubuh hospes
3)
Pencegahan
perorangan, yaitu menghindarkan seseorang berkontak dengan stadium infektif
dari parasit
4)
Pencegahan
klinis atau terapi supresif,
yaitu pemberian obat untuk menghilangkan gejala klinis dengan terapi spesifik.
BAB 2
PROTOZOOLOGI
Protozoologi ialah ilmu yang berisi kaia tentang hewan
bersel satu yang hidup sebagai parasit pada manusia
FILUM PROTOZOA
Definisi
Protozoa ialah
hewan bersel satu yang dapat hidup secara mandiri atau berkelompok. Tiap
protozoa merupakan satu sel yang merupakan kesatuan yang lengkap, baik dalam
susunan maupun dalam fungsinya.
Morfologi
Struktur dari sel Protozoa terdiri dari dua bagian:
1. Sitoplasma ,dan
2.
Nucleus
atau inti.
1.sitoplasma
Sitoplasma terdiri dari:
a.ektoplasma yaitu
bagian luar yang terdiri dari hialin yang jernih dan homogeny dengan struktur
yang elastic. Fungsinya sebagai:
1)
Alat pergerakan
2)
Mengambil makanan
3)
Ekskresi
4)
Respirasi, dan
5)
Mempertahankan diri
1) ektoplasma
berfungsi sebgai alat pergerakan dengan cara membuat :
-pseudopodia pada kelas Rhizopoda
-silia pada kelas ciliate
-flagel pada kelas Mastigophora(flagellate)
-membran bergelombang pada Mastigophora
Pseudopodia pada Rhizopoda membentuk pergerakan yang
amoeboid, sedang silia pada Ciliata bergetar
secara ritmis dan flagel yang dibantu oleh membran bergelombang pada
Mastigophora dapat bergerak ke segala jurusan. Pada sporozoa pergerakan hamper
tak kelihatan.
2)ektoplasma berfungsi mengambil makanan yaitu Protozoa
bergerak dan mengambil makanan dengan pseudopodia , makanan cair diserap secara osmosis sedang makanan padat
melalui sitostoma (mulut yang rudimenter) lalu melalui sitofaring membentuk
tabung kedalam endoplasma. Dalam vakuola, makanan diubah enzim hingga dapat
dicerna.
3) ektoplasma berfungsi untuk ekskresi yaitu ekskresi
dilakukan dengan tekanan osmosis dan difusi. Pada beberapa spesies ekskresi
dilakukan oleh vakuola kontraktil, tapi pada umumnya ekskresi dilakukan melalui
permukaan sel yaitu lubang khusus sitopage.
4) ektoplasma berfungsi untuk respirasi secara langsung
dengan mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida atau secara tidak
langsung dengan mengambil oksigen yang dilepas oleh aktivitas enzim dari
persenyawaan kompleks.
5) ektoplasma berperan dalam bertahan diri yaitu dengan
melindungi bagian yang paling dalam. Pada stadium trofozoit ektoplasma
berbentuk selaput tipis yang tidak memberi bentuk tetap pada golongan Amoeba,
tapi member bentuk tetap pada Ciliata dan Mastigophora. Pada stadium kista,
ektoplasma membentuk selaput kuat yang disebut dinding kista. Bentuk dinding
kista ini diperlukam untuk kelangsungan hidup di luar hospes dan sebagai
pertahanan terhadap zat di saluran pencernaan.
b. Endoplasma (bagian
dalam)
Endoplasma adalah
bagian dari dalam sel, tidak jernih yang berbutir-butir dan di dalamnya
terdapat inti. Di dalam endoplasma ini terdapat vakuola makanan, makanan
cadangan, vakuola kontraktil, benda asing, dan benda kromatid. Pada
Mastigophora biasanya terdapat kinetoplas yang terdiri dari benda para basal
dan bleparoplas, yaitu tempat keluar flagel.
2. Nukleus atau inti
Nucleus atau inti adalah bagian terpenting yang diperlukan
untuk mempertahankan hidup untuk reproduksi serta untuk mengatur metabolisme.
Nucleus terdiri dari membrane inti (selaput inti) yang
meliputi serabut inti (reticulum) halus yang berisi cairan dan kariosom. Dalam
nucleus yang berbentuk vesikel, butir-butir kromatin berkumpul membnetuk butir
tunggal. Dalam nucleus yang berbentuk granula butir-butir tersebar merata.
Struktur inti, terutama susunan kromatin dan kariosom
berperan dalam membedakan spesies dari Protozoa.
Reproduksi
Protozoa mempunyai dua cara reproduksi (berkembang biak)
yaitu :
1. Cara aseksual
2. Cara seksual
1. Cara aseksual
(berkembang biak tanpa perkawinan)
Apabila keadaan lingkungan baik,
maka protozoa akan mengadakan pembelahan diri yang di mulai dari kariosom,
kemudian nucleus dan seterusnya sitoplasma. Biasanya dari satu parasit menadi
dua dan seterusnya. Cara ini disebut pembelahan
biner (binary fission) dan cara
ini hanya terjadi pada bentuk trofozoit (vegetative).
Cara perkembang biakan satu sel
menjadi dua ini disebut juga sebagai Endogiogenik,
yaitu satu inti akan membelah menjadi dua, lalu diikuti oleh sitoplasma
Adalagi perkembang biakan yang
disebut dengan endopoligenik, yaitu inti pembelahan menjadi banyak, lalu
diikuti oleh sitoplasma. Dalam hal ini, satu sel akan berkembang biak menjadi
beberapa sel baru. Pembelahan ini teratur dan sitoplasma juga mengikuti pembelahan
ini secara teratur. Pada pembelahan inti menjadi banyak tapi tidak teratur tiap
pembelahan akan diikuti oleh sitoplasma dan terjadi beberapa sel baru yang
bentuknya kurang teratur, maka pembelahan ini disebut splitting. Hal ini
biasanya terjadi pada proses infeksi yang sangat akut
Perkembang biakan dimana satu inti
membelah menjadi banyak dan diikuti pembelahan sitoplasma, hingga terbentuk
merozoit yang banyak, perkembang biakan ini disebutr skizogoni.
2. Cara seksual
Pada pembiakan secara seksual
berupa perkawinan antara mikrogamet dan makrogamet. Setalah terjadi perkawinan
akan menghasilkan zigot (zygosis = menjadi 1), lalu terbentuk ookinet lalu
menjadi ookista yang di dalamnya terbentuk sporozoit, proses ini disebut sporogoni.
Definisi-definisi
Definisi ialah istilah-istilah yang
biasa ditemukan berhubungan dengan protozoa.
Trofozoit = stadium dalam
daur hidup protozoa, dimana ia makan, bergerak, berkembang biak,
dan mempertahankan koloni di dalam tubuh tuan rumah.
Kista = stadium yang tidak aktif yang melindungi diri dengan
membuat dinding kista.
Prakista = stadium yang mendahului stadium kista, yaitu stadium
profozoit yang membulat,
tapi belum mempunyai dinding.
Enkistasi =
perubahan bentuk trofozoit dari kista.
Ekskistasi =
proses keluarnya trofozoit dari kista.
Kromatin =
bagian-bagian inti yang mudah di warnai.
Bleparoplas =
bintik kromatin tempat flagel tubuh.
Axonema =
bagian dalam dari sel flagel
Axostil = bagian poros tempat asal keluarnya flagel.
Sitostoma =
mulut dari protozoa.
Sitopage =
bagian yang berperan sebagai anus dari protozoa.
Metakista =
trofozoit yang keluar dari kista.
Vakuola
glikonen = cadangan glikoenn
yang berwarna gelap dengan pulasan yodium terutama terdapat di dalam kista.
Vakuola makan
=
vesikel dengan membran yang di bentuk dalam sitoplasma disekelilingi butir makanan.
Vakuola
kontraktil = vasikel dengan
membrane yang di bentuk dalam sitoplasma dan berfungsi untuk mengambil dan mengeluarkan air
dengan kontraksi. Biasanya vakuola kontraktil ini terdapat pada Amoeba yang hidup bebeas.
Pseudopodia =
kaki palsu aitu tonjolan sitoplasma yang dibentuk pada permukaan trofozoit, yang bersifat sementara dan digunakan untuk
bergerak.
Klasifikasi protozoa
Protozoa yang berperan sebagai
parasit pada manusia dalam dunia kedokteran dibagi dalam 4 kelas, yaitu :
1. kelas Rhizopoda
2. kelas Flagellata = Matigophora (mastix = cambuk, phoros =
mengandung)
3. kelas Ciliata (cilia
= bulu)
4. kelas Sporozoa
Pembagian Filum Protozoa secara
sistematik dapat dilihat pada pembagian secara sistematik menurut :
-
Thomas V.V
-
Chatterjee K.D
KLASIFIKASI SISTEMIK Protozoa
(Chatterjee, 1969)
Filum : Protozoa
Plasmodroma Ciliphora
Rhizopoda Mastigophora Sporozoa Ciliata
Amoebida Protomonadida Diplomonadida Coccidida Hetero-
trionida
Entamoeba Chilomastik Giardia Plasmodium Balantidium
Endolimax Trochomonas
Isospora
Lodamoeba Embadomonas
Eimeria
Dientamoeba Enteromonas
Trypanosoma
Leishmania
BAB 3
KELAS RHIZOPODA
Dari kelas
Rhizopoda ini dapat dibagi menjadi 4 genus berdasarkan morfologi dari intinya,
yaitu :
1. Genus Entamoeba
dengan inti Entamoeba
Inti entamoeba, yaitu kariosom kecil terletak di
bagian tengah inti (eksentris atau sentris), di sekeliling membran inti
terdapat banak granula kromatin.
Yang termasuk dalam genus .ini ada beberapa spesies, yaitu :
a) Entamoeba histolytica
b) Entamoeba coli
c) Entamoeba hartmani
d) Entamoeba gynggivalis
2. Genus Endolimax
dengan inti Endolimax
inti endolimax,
kariosomnya besar, di bagian tengah inti bentuk tidak beraturan dan di
hubungkan dengan membran inti oleh serabut akromatik, tidak mempunyai kariosom perifer.
Yang termasuk genus ini adalah spesies Endolimax
nana
3. Genus Iodamoeba
dengan inti Iodamoeba
inti Iodamoeba,
kariosomnya besar terletak di bagian tengah inti dikelilingi butir-butir
akromatik, kromatin perifer tidak ada.
Yang termasuk genus ini adalah spesies Iodamoeba butschilii.
4. Genus Dientamoeba, parasit kecil, hanya terdapat stadium
trofozoit yang mempunyai 2 inti dientamoeba, kariosomany dibagian tengah inti
terdiri dari beberapa granula kromatin dan membentuk lingkaran ang dihungkan dengan
membrane inti oleh serabut akromatik.
Yang termasuk genus ini adalah spesies Dientamoeba
fragilis
Manusia merupakan hospes dari 7 spesies Rhizopoda yang 6
diantarana berhabitat di rongga usus
besar , yaitu : E.histolytica ,E.coli,
E.hartmani, E.nana, I.butschilii dan D.fragilis, sedang satu spesies yaitu E.gynggivalis hidup dirongga mulut
manusia.
Dari 7 spesies ini
hanya Entamoeba histolyca yang
pathogen sedang 6 spesies lainnya tidak pathogen dan hidup komensal pada manusia
Terdapat juga Amoeba
yang hidup bebas dan pathogen , yaitu spesies Naegleria fauleri dari genus
Naegleria dan Acanthamoeba culbertsoni dari genus Acanthamoeba.
Entamoeba histolytica
Schaudinn (1903)
Sejarah
Parasit ini pertama kali ditemukan oleh “lambl” tahun 1859 ,
sedang 1875 “losch” membuktikan sifat pathogen dari parasit ini, dan schaudinn
(1903) dapat membedakan jenis Amoeba
yang pathogen dan yang apatogen
Penyebaran
Parasit ini tersebar luas diseluruh dunia , tapi lebih banyak
didaerah tropis dan subtropis dari pada didaerah beriklim sedang
Hospes
Hospes dari parasit
ini adalah manusia dank era. Di cina , anjing dan tikus –tikus liar merupakan
sumber infeksi bagi manusia. Walaupun bukan
merupakan factor penting dalam penyebaran penyakit pada manusia , mka
hewan-hewan ini dianggap sebagai hospes reservoir dari E.histolytica
Habitat
Habitat dari stadium trofozoit parasit ini (stadium yang
menginfeksi jaringan = stadium
histolytica ) hisup didalam jaringan mukosa dan submukosa dari usus
besar manusia . stadium minuta dan kista ditemukan di lumen dari usus besar
manusia
Morfologi
Dalam mempelajari struktur dari E.histolytica biasanya
dapat dipelajari dari preprat yang dipulas (yodium atau ironhematoxylin)
ataupun tanpa pulasan.
Dalam daur hidup E.histolytica
1.stadium Trofozoit (stadium pertumbuhan atau stadium makan)
Dalam keadaan segar, dibawah mikroskop stadium ini terlihat
bergerak dengan pseudopodia yang dibentuk mendadak dengan pergerakan cepat.
Ukurannya:10-40 mikron, rata-rata 20-30 mikron , karena pergerakn ini,
bentuknya menjadi tidak tetap.
Ektoplasmanya jernih dan transparan. Endoplasmanya mempunyai
granula halus , didalamnya ditemukan sel darah merah, kadang- kadang sel
leukosit. Stadium ini adalah pathogen disebut juga sebagai stadium histolytica (histo=jaringan,
lysis=hancur). Stadium ini terdapat
didalam jaringan usus besar, paru-paru,
hati ,otak, kulit dan vagina.
Stadium ini berkembangbiak secara belah pasang dijaringan dan dapat merusak
jaringan dengan enzim yang dikeluarkannya yaitu enzim proteolitik .
Stadium ini mempunyai satu inti yaitu inti bentuk entamoeba dengan kariosom
terletak ditengah =sentries
2.Stadium prekista= stadium minuta
Ukuran stadium ini lebih kecil yaitu 10-20 mikron . stadium
ini disebut juga stadium esensial.bentuknya hampir sama dengan stadium
histolytica , hanya pseudopodianya dibentuk agak lamabat, hingga bentuknya agak
tumpul.
Endoplasmanya bergranula halus, mempunyai satu inti entamoeba , tidak mengandung sel
darah merah, tapi mengandung bakteri dan sisa makanan.
Stadium ini berkembang biak secara belah pasang dan hidup
komensal dirongga usu besar dan dapat berubah menjadi stadium kista dan dapat
juga menjadi stadium histolytica yang pathogen. Oleh karena itu, stadium
prelista atau stadium minuta ini dikenal sebagai stadium esensial atau stadium
pokok.
3.Stadium kista
Stadium kista dibentuk
dalam rongga usus besar manusia. Proses perubahan dari stadium minuta menjadi
stadium kista disebut enkistasi , dimana bentuknya berubah menjadi bulat yang
dikelilingi membrane yang refraktil, disebut dinding kista. Kista ini berukuran
lebih kecil , yaitu 6-9 mikron dan ada yang 12-15 mikron. Kista ini mempunyai
inti entamoeba . ada tigamacam kista, yaitu yang berinti 1 dan yang berinti 2
serta berinti 4. Biasanya didalam tinja ditemukan kista dengan inti 1 dan
inti4. Didalam endoplasma ditemukan benda kromatoid yang besar ang tamapak
seperti batang dengan ujung yang tumpul(membulat) yang menyerupai cerutu atau
benda lisong dan terdapat juga didalam kista ini vakuola glikogen. Benda kromatoid
dan vakuola glikogen biasanya ditemukan
pada kista yang muda, yaitu yang berinti
1dan berinti 2, maka benda- benda ini diduga sebagai makanan cadangan . pada
kista yang lebih tua yaitu kista inti empat benda- benda ini tidak ditemukan
lagi. Stadium-stadium kista ini tidak
pathogen , tapi kista inti 4
merupakan stadium infektif
Siklus hidup E.histolytica
Manusia terinfeksi E.histolytica bila memakan stadium kista
inti 4. Didalam lambung, kista tidak mengalami perubahan, sebab dinding kista
tahan terhadap keasaman lambung . dirongga usus halus , dinding kista akan
dicerna dan terjadi ekskistasi dan keluarlah metakista yang disebut bentuk
minuta. Bentuk minuta ini langsung masuk ke usus besar dan dapat berubah
menjadi bentuk histolytica . bentuk inilah yang pathogen , karena stadium ini
dapat menghancurkan mukosa usus besar dan jaringan dengan enzim histolisin yang
dikeluarkannya.dari jaringan mukosa yang sudah dirusak stadium histolytica ini dapat masuk ke jaringan submukosa.didalam
jaringan submukosa ini stadium
histolytica memperbanyak diri
dengan berkembangbiak secara belah
pasang.bentuk histolytica ini dapat masuk ke pembuluh darah dan dapat dibawa
kealat-alat di luar saluran pencernaan , seperti ke hati, paru-paru, otak, dan
penyebaran dapat pula secara perkontinuitatum kea lat-alat yang berdekatan .
hal ini ditemukan bila terjadi perfirasi.
Bentuk histolytica ini
tidak selalu menimbulkan penyakit. Bila hal ini terjadi, stadium
histolytica akan berubah menjadi minuta dan hidup komensal dirongga usus besar,
kemudian bentuk minuta akan berubah menjadi bentuk kista dengan cara membentuk
dinding. Bentuk kista yang muda
merupakan kista berinti1 dengan vakuola dan benda kromatoid , kemudian
terbentuk kista 2 inti yang juga
mempunyai vakuola dan benda kromatoid. Benda-benda ini dianggap sebagai
cadangan makanan, lalu terbentuk kista 4 inti tanpa vakuola dan benda
kromatoid. Stadium ini dianggap sebagai penerus kehidupan dari parasit, disebut
sebgai stadium infektif, tapi stadium ini hanya dapat berkembang setelah keluar
dari tubuh hospes dan termakan oleh hospes yang baru.bersama tinja penderit
dapat ditemukan stadium histolytica, stadium minuta, dan stadium kista. Stadium
minuta dan stadium histolytica tidak
infektif.
Patologi dan gejala klinik
Masa inkubasi dari infeksi E.histolytica ini berkisar
anatar 4 dan 5 hari. Saat stadium histolytica dari parasit ini memasuki mukosa usus besar,
maka stadium ini akan mengeluarkan enzim histolisin yang akan menghancurkan
jaringan, lalu stadium histolytica ini akan memasuki lapisan submukosa stelah
menembus lapisan muskularis mukosa. Dilapisan submukosa, amoeba ini akan memperbanyak diri dengan cara pembelahan menjadi
jumlah yang banyak dan membentuk koloni
dan menghancurkan jaringan disekitarnya dan menjadikan bahan yang sudah
dihancurkan nya menjadi makana. Kemudia amoeba
akan bergerak ke segala arah dan menghancurkan daerah submukosa dan akan
membentuk abses